Minggu, 16 Juni 2013

Hilang Tergores Waktu "Adat Basandi Syarakku"

Oleh Teten Febriawan
Siang itu kami kelas XI Axel sedang rapat dengan Buk Alid mengenai Out Bound yang akan kami adakan,dan  persiapan show yang akan kami tampilkan untuk PENSI   yang akan diadakan minggu depan.
Ketika saat itu,tiba-tiba Buk Eva datang dengan semangat siap untuk mengajarkan kimia untuk kami.Namun sebagian besar raut  wajah teman-temanku berubah ,seperti  kalah lottre.Bu Alid pun langsung bergegas keluar takut mengganggu jamnya Buk Eva.Beliau pun bercakap-cakap di luar sembari itu kami izin satu-persatu untuk mengisi perut kami yang tidak bisa diajak kompromi ini,karena matahari sudah mencapai titik baliknya.Begitu pun denganku , segera menuju Kantin  Kebohongan, itulah namanya bagiku,untuk belanja beberapa makanan.Aku menamainya begitu karena pada dasarnya namanya saja “Honesty Canteen”tapi prakteknya sama dengan kantin biasa,tidak menanamkan prinsip jujur dan kepercayaan.Keberadaannya merupakan pembongan saja kepada para pejabat pemerintah yang berkunjung ke sekolah.Apabalila mereka datang,kantin itu tidak dijaga dan kami mengambil jajanan,membayar,dan mengambil kembaliannya sendiri sesuai pelaksanaan semestinya.Namun kantin itu akan seperti kantin biasanya yang slalu dijaga oleh penjaga yang ditunjuk pihak sekolah.
Percakapan pun selesai,kami segera masuk untuk mengikuti pelajaran tambahan kelas khusus untuk menyamakan standar kami dengan anak-anak SMA yang bersekolah di sekolah unggulan.Beberapa anak-anak laki-laki di kelas ku pun banyak yang tidak memperhatikan dan mendengarkan pelajaran Buk Eva.Adapun Abel justru mengikuti pelajarannya dengan bentak-bentak keras terhadap Buk Eva.Aku pun tidak senang dengannya.Karena menurutku walaupun ia hanya seorang guru pelajaran tambahan yang tak memberikan pengaruh nilai pada kita,sebaiknya ia juga dihormati.
Aku pun mencoba menasehati Abel,namun ia tidak mau mendengarkanku untuk mengikuti pelajaran dengan baik.Ia berkata,”gue sudah terbiasa kayak gini bro! jadi hak gua mau ngomong and  ngikutin pelajaran sesuka hati gue,lagi pula die ngak ngajar kimia kite  cuma guru les tambahan yang gue bayar”.Tak langsung marah aku pun mencoba mengingatkannya lagi dengan cara pendekatan ilmu emosional yang aku miliki.Ia hanya menganguk,aku tak tau apa ia mau menerima atau tidak.Paling tidak,aku sudah menasehati dalam kesabaran dan kebenaran sesuai perintah Rabb.

Jam pun menunjukkan pukul  4.30,temanku Alif mendesak Buk Eva untuk memulangkan siswa.Buk Eva pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pelajaran.Ketika kelas bubar tak satu pun mereka yang mengucapkan terima kasih atas pelajaran yang disampaikan Buk Rina,bahkan sebagian siswa laki seperti Alif,Reza,dan Eko  pulang tanpa pamit menghiraukan Buk Eva.
Aku pun pulang bersama beberapa teman yang bukan teman dekatku mereka Klara , Abel , dan Reza.Ku lihat Klara memegang tangan Abel seenaknya.Abel pun membiarkan Klara  mendekapnya.Aku pun langsung meminta mereka untuk tidak berpegangan tangan.Ini semua,karena aku hanya ingin menegakkan hukum Allah yang diabaikan remaja masa kini.Padahalku ku tau diriku pun belum sempurna.
Para remaja masa ku ini sibuk mengikuti buadaya barat seperti pegangan,pelukan,ciuman,bahkan sudah banyak yang melakukan freesex,bagi mereka itu sudah biasa di era globalisasi ini.Karena itu aku ingin menjadi generasi pelurus,bukan sekedar penerus.Karna aku tak ingin air mata Rasul mengalir melihat generasi-generasi penerus Islam seenaknya mengabaikan syariat yang sudah ditetapkan Allah melalui para wali,syekh,dan ulama-ulama yang bersusah payah menyebarkannya.
Mereka pun melepaskan pegangannya,walau dengan tatapan masam kepadaku.Aku pun tak menghiraukannya,bagiku biarlah orang benci asalkan Tuhan sayang kepadaku.
Aku pun kemudian naik Bus Kota dan duduk di bangku belakang.Disana kaca jendelanya sangat besar sehingga aku  bisa melihat keluar.Dari sana aku melihat Buk Eva pulang,tak satu pun murid yang berkerumun menunggu bis menyapa ataupun  tersenyum kepadanya.Ia pun terus berjalan menuju angkot.Terlintas dipikiranku sulitnya menjadi seorang guru.Hanya ilmunya yang dibutuhkan para siswa,sedangkan dirinya kurang di hargai para siswanya.Bila aku menjadi guru aku pun hanya akan memberikan ilmu sekedarnya kepada muruid-muridku yang tidak menghormatiku.Namun beliau tidak demikian.
Bus pun berjalan dengan sangat cepat.Hingga akhirnya ia berhenti lagi di perapan lampu merah untuk mencari penumpang.Seorang pengamen pun tiba-tiba naik ke Bus dan mereka menyanyikan lagu mereka yang biasa ku dengar,berceritakan kritikan-kritikan pedas yang ditujukan pada para pejabat saat ini,mengenai MARKUS,korupsi,pengangguran,dan kemiskinan yang marak terjadi karena kelakuan para pejabat busuk saat ini yang menerapkan sistim perekonomian Kapitalis.Di negeri ini yang kaya tambah kaya sedangkan yang miskin mati saja.
Sembari mendengarkan syair-syair pedas pengamen itu,aku menatap dari jendela mobil menuju seberang jalan.Ku lihat sesuatu pemandangan aneh di perapatan jalan ketika lampu merah itu.Seorang pria pengendara motor  memboncengi seorang wanita.Bukan hanya sekedar itu yang ku bilang aneh,kulihat tangan seorang wanita itu mendekapkan tubuhnya  dengan rapat dan memegang erat pinggang pria itu seperti melaju di atas lintasan F1 saja.Aku pun menatap tajam kesana berharap mereka menghentikan tindakan mereka.Wanita itu pun tiba-tiba melihat kepadaku dan melihatkan paras malu serta melepaskan tangannya dari selangkangan .Pria itu pun merangkul kembali tangan wanita dan meletakkan kembali di tempat yang sama.Pria itu pun berbisik beberapa kata yang tidak bisa ku dengar.

Akhirnya aku pun menatap tak peduli dan mengalahkan wajahku ke pengamen di depanku.Bosan menatap kedalam aku ingin kembali menatap keluar untuk mmenghirup udara luar yang segar dibandingkan udara bis yang penuh dengan bau tembakau orang-orang yang merokok di tempat umum.Aku yang benci bau rokok mengeluarkan kepalaku ke jendela.Aku pun terkejut melihat tangan wanita itu masuk mendekap sesuatu yang tak pantas disentuhnya.Sungguh heran aku saat itu,ku lihat di kiri dan kanan banyak kendaraan yang mengelilingi mereka,namun tak adapun rasa malu dari mimik wajah mereka.Pengendara lain pun kulihat ada yang sambil tersenyum dan memerhatikan mereka dengan seksama.Dan ada sebagian bermuka masam namun membiarkan begitu saja.
Lampu lalu lintas pun berganti hijau para pengendara pun segera melajukan kendaraanya,termasuk remaja mesum dengan motor RX King itu.Busku pun berjalan,tersirat di benakku inilah akibat System Kapitalisme barat di negeriku.Asimilasi buadaya liberal mengikis sendi-sendi pilar Agama,Susila,dan Etika yang menopang bangsa ini dari dulu.Pornografi,tindakan asusila,dan anarkis justru mewarnai negeri adat basandi sarak,sarak basandi kitabullah ini.Pilu hatiku akan nasib dan harapan remaja bangsa di masa depan.Hanya keruntuhan hati nurani dan kehancuran akhlak adalah gambaran masa depan negeri ini,negeri dengan penduduk Islam terbanyak di dunia yang menjadi pilar utama Islam.